
Jayapura (26/11/2024)– Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak, mulai tingkat provinsi, kabupaten dan kota yang dijadwalkan pada Rabu, 27 November 2024 sudah di depan mata. Seluruh masyarakat, tak terkecuali bagi 1 juta lebih masyarakat Papua Tengah yang ditetapkan dalam daftar pemilih tetap atau DPT.
Provinsi Papua Tengah, yang memiliki riwayat konflik di beberapa daerah, tentu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan Provinsi Papua Tengah, Lis Tabuni.
Lis Tabuni mengajak seluruh masyarakat Papua Tengah untuk menyiapkan diri menggunakan haknya untuk menyalurkan suara dalam memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua Tengah yang pertama.
“Besok [Rabu, 27 November 2024] adalah hari bersejarah dimana kita akan memilih pemimpin pertama di Provinsi Papua Tengah yang baru menjadi provinsi. Di bawah kepemimpinan mereka, siapapuan yang nanti terpilih, sangat bergantung dari suara kita yang harus dipakai besok termasuk untuk pilih calon pemimpin di delapan kabupaten. Kita semua mau pemimpin ini membawa perubahan yang lebih baik,” kata Lis Tabuni kepada Redaksi tudepoint.com melalui sambungan seluler dari Timika, Selasa (26/11/2024).
Sebagai putri asli Papua Tengah, Lis Tabuni berharap semua proses menuju pemilihan besok berjalan lancar hingga hari-H. Ia pun meminta masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bersama untuk menghindari konflik.
Lis mengatakan, Papua Tengah adalah provinsi yang unik karena memiliki delapan kabupaten yang mencakup sedikitnya tiga wilayah adat. Dari sisi budaya, setiap daerah memiliki karakter dan kebiasaan yang tentu juga berbeda.
Dari sana, Lis meminta semua pendukung terutama pada tingkat provinsi yang memajukan 4 pasangan calon agar bersikap sportif dan cerdas dengan bersama-sama menjaga keamanan bersama.
“Buat semua masyarakat, ASN dan semua pihak yang memiliki hak memilih, mari kita menjadi pendukung-pendukung yang sportif, mari hindari gesekan-gesekan yang dapat mengganggu proses pemilihan besok. Intinya, masyarakat Papua Tengah harus merasa aman, jangan ada yang korban,” kata Lis.
“Siapapun yang terpilih itu adalah yang terbaik yang sudah dipilih oleh masyarakat Papua Tengah dan ditentukan oleh Tuhan. Jadi mari kita semua menjadi pemilih yang memberikan hak suara dengan kepala dingin, bijaksana,” lagi katanya. (*)
Daerah Rawan

Beberapa waktu lalu, usai menggelar pertemuan tertutup dengan pimpinan TNI-Polri yang bertugas di Tanah Papua di Makodam XVII/Cenderawasih, seperti dilansir tempo.co, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Hadi Tjahjanto mengatakan ada tiga provinsi di Tanah Papua yang tergolong rawan gangguan keamanan saat Pilkada 2024.
Ketiga provinsi itu yakni Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Barat Daya yang disebut menjadi daerah rawan gangguan keamanan dari kelompok bersenjata atau Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB).
Pertemuan tertutup tersebut membahas berbagai masalah menjelang Pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November besok.
Adapun wilayah yang dianggap rawan adalah kabupaten Paniai dan Intan Jaya di Provinsi Papua Tengah; kemudian Nduga, Pegunungan Bintang dan Yahukimo di Provinsi Papua Pegunungan; serta Maybrat di Provinsi Papua Barat Daya.
“Karena itu, TNI-Polri akan berupaya mengantisipasi agar pelaksanaannya dapat berlangsung aman dan lancar,” kata Hadi seperti dikutip dari tempo.co.
Sementara itu, dalam pertemuan di Jayapura pada Mei lalu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan dua dari enam provinsi di Tanah Papua, yakni Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan, saat ini menjadi perhatian menjelang Pilkada 2024.
“Dari laporan yang ada terungkap dua provinsi itu adalah Papua Tengah dan Papua Pegunungan karena saat pelaksanaan pemilu pada 14 Februari lalu tercatat kedua provinsi itu paling lambat menyelesaikan perhitungan suara,” kata Tito.
Melihat kondisi tersebut, Lis yang baru satu bulan menjalankan tugas-tugas senatornya ini berharap, agar tidak ada peristiwa apapuan yang dapat menghambat pemilihan calon kepala daerah di Papua Tengah esok, dan tidak ada hak-hak masyarakat yang dikorbankan.
“Semoga besok semua proses pilkada berjalan lancar, dan yang penting adalah tidak ada masyarakat yang menjadi korban baik hak politik dalam menyalurkan suaranya pada pilkada, korban materi apalagi korban jiwa,” harap Lis. (*)