Asrama Lanny Jaya Terancam Lumpuh karena Dana Operasional Mandek

Jayapura (22 Agustus 2025)  – Ratusan mahasiswa asal Kabupaten Lanny Jaya yang tinggal di Asrama Putra Lanny Jaya, Kota Studi Jayapura, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lanny Jaya, Papua Pegunungan, segera mencairkan dana operasional asrama yang hingga kini belum direalisasikan.

Jumlah mahasiswa tersebut belum termasuk mahasiswa baru angkatan 2024/2025 yang juga akan menempati asrama. Kondisi ini membuat kebutuhan penghuni semakin meningkat, sementara dana operasional yang seharusnya menopang kebutuhan sehari-hari justru terhenti.

Wakil Ketua Asrama Putra Lanny Jaya, Remi Kogoya, mengungkapkan para mahasiswa kini kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, terutama makanan, akibat ketiadaan dana operasional.

“Kami mahasiswa penghuni Asrama Putra Lanny Jaya, yang jumlahnya lebih dari 250 orang, sangat tertekan. Saat ini kami kesulitan mendapatkan makanan karena dana operasional asrama tidak dicairkan,” kata Remi di Jayapura, Jumat (22/8/2025).

Remi menegaskan, pemerintah daerah seharusnya tidak menghentikan dana yang sangat vital bagi keberlangsungan mahasiswa di kota studi.

“Kami meminta dengan tegas kepada Pemkab Lanny Jaya agar tidak menghentikan dana operasional. Kalau dana ini tidak ada, bagaimana kami bisa bertahan hidup dan fokus belajar?” tegasnya.

Ia menambahkan, keberadaan asrama merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap generasi muda Lanny Jaya. Jika dana operasional terhenti, mahasiswa bukan hanya kesulitan hidup, tetapi juga berisiko terhambat menyelesaikan studi.

Mantan Ketua Asrama Putra Lanny Jaya, As Yikwa, juga menegaskan pentingnya perhatian Pemkab terhadap keberlangsungan mahasiswa.

“Kami minta perhatian serius dari Pemkab. Jangan biarkan mahasiswa Lanny Jaya di Jayapura menghadapi kesulitan hidup di kota studi. Dana operasional ini sangat penting untuk keberlangsungan asrama,” ujarnya.

Mahasiswa berharap agar Pemkab Lanny Jaya segera menyalurkan dana operasional sesuai komitmen, sehingga para penghuni asrama bisa melanjutkan pendidikan tanpa terbebani masalah kebutuhan dasar.

“Jika pemerintah tidak merespons baik terkait dana operasional, maka kami akan melakukan mobilisasi massa besar-besaran dan menggelar aksi di Kantor Bupati Lanny Jaya,” tegas Kogoya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemkab Lanny Jaya belum memberikan keterangan resmi terkait desakan mahasiswa tersebut. (*)

Penulis : Elwen – Honai Jurnalistik Kampung

 

Admin

Related Posts

Gubernur Papua Tengah Resmi Buka Program Basic TITIP dan Patterning, Tekankan Pentingnya Karakter dan Bahasa untuk Generasi Muda

Sentani (1/9/2025)  – Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, melalui Plt Kepala Seksi Fasilitasi Pembiayaan Pendidikan pada Dinas Pendidikan Papua Tengah, Medelky Anouw, S.Si., M.S., secara resmi membuka Program Basic…

2.720 Warga Mengungsi, Mahasiswa Desak Hentikan Operasi Militer di Puncak Jaya

Jayapura(25/8/2025) – Solidaritas Mahasiswa Peduli Kemanusiaan Puncak Jaya bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua dan perwakilan dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menggelar konferensi pers di Abepura, Senin (25/8/2025).…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tanah Papua

Kabupaten Yahukimo

  • By
  • Oktober 22, 2024
  • 121 views
Kabupaten Yahukimo

Kabupaten Nduga

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 106 views
Kabupaten Nduga

Kabupaten Yalimo

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 119 views
Kabupaten Yalimo

Kabupaten Tolikara

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 112 views
Kabupaten Tolikara

Kabupaten Pegunungan Bintang

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 99 views
Kabupaten Pegunungan Bintang

Kabupaten Lanny Jaya

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 116 views
Kabupaten Lanny Jaya