Seruan dari Tanah Papua: Penolakan Transmigrasi dan Pertarungan atas Tanah Leluhur

Jayapura, 30/10/2024 – Dalam seruan lantang yang menggema dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB), segenap masyarakat Papua diajak untuk bersatu, bergerak, dan melawan apa yang mereka sebut sebagai ancaman terhadap tanah dan identitas mereka. Di bawah naungan langit yang kerap kali menjadi saksi perjuangan panjang, KNPB mengeluarkan seruan aksi nasional: “Papua Tolak Transmigrasi!” Menyuarakan perlawanan terhadap rencana pemerintah yang menetapkan Papua sebagai tujuan utama program transmigrasi, di mana setiap kepala keluarga pendatang dijanjikan lahan dua hektar beserta pelatihan bertani.

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini mengumumkan kebijakan ini sebagai bagian dari upaya pemanfaatan lahan yang tersedia di Papua. Namun, bagi masyarakat Papua, langkah ini tidak sekadar program pembangunan; ini adalah ancaman eksistensial yang membayangi kehidupan dan adat mereka. Di dalam dokumen yang dirilis oleh KNPB, mereka menyuarakan keresahan mendalam terhadap “perampasan” yang terus terjadi di tanah Papua. Dua juta hektar tanah adat di wilayah Anim-Ha-Almasuh disebut-sebut akan diambil untuk memenuhi kebutuhan hidup para transmigran.

“Papua bukan tanah kosong!” demikian suara lantang dalam seruan KNPB. “Kenapa kita sekarang menjadi minoritas di atas tanah kita sendiri? Transmigrasi yang dimulai sejak era Suharto, kini dihidupkan kembali dalam skala besar. Program ini mengancam kelangsungan hidup kami, membawa perubahan drastis bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat adat,” tegas Warpo Sampari Wetipo, Ketua I KNPB.

Dengan nada yang dipenuhi kekhawatiran, seruan ini menyebut adanya genosida dan ekosida yang membayangi masyarakat Papua. Warpo mengungkapkan bahwa dengan semakin banyaknya pendatang, aparat negara juga akan semakin banyak hadir di Papua, menciptakan ketidakseimbangan yang berpotensi meningkatkan penindasan terhadap warga asli. Melalui seruan ini, KNPB menegaskan panggilan untuk seluruh rakyat Papua agar “Sadar, Bangkit, Bersatu, dan Melawan.” Bagi KNPB, transmigrasi bukan sekadar pergeseran demografi; ia adalah ancaman yang mereka yakini dapat menghapus jati diri bangsa Papua.

Dalam akhir seruannya, KNPB memanggil masyarakat untuk bergerak pada Jumat, 15 November 2024, di seluruh Tanah Papua. “Bangkit Melawan atau Tunduk Tertindas, Sebab Mundur Adalah Pengkhianat,” tulis mereka dengan tegas. Dalam seruan yang didorong oleh semangat revolusi, Warpo Sampari Wetipo mengajak setiap warga untuk berdiri, bergandengan tangan melawan arus yang mereka anggap akan menggerus eksistensi budaya dan identitas mereka.

“Salam Revolusi. Kita harus mengakhiri!” tutup seruan tersebut, memadukan kegetiran dan harapan dalam tiap kalimat yang ditujukan pada seluruh rakyat Papua, untuk mempertahankan tanah yang bagi mereka bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah warisan dari leluhur yang tak tergantikan. (CR-07)

Admin

Related Posts

Papua dalam Cengkeraman Konflik: Saatnya Negara Menurunkan Senjata dan Mendengar

Ketika 15 jenazah pendulang emas dievakuasi dari hutan Yahukimo pada pertengahan April 2025, satu hal menjadi jelas: Papua kembali berdarah. Kali ini, darah itu mengalir bukan hanya karena peluru dan…

Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Peserta: Ruang Aspirasi di Papua Masih Dibungkam

Jayapura (22/02/2025) – Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR Republik Indonesia, Lis Tabuni, dari daerah pemilihan Papua Tengah mengajak anak muda mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Senator perempuan…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tanah Papua

Kabupaten Yahukimo

  • By
  • Oktober 22, 2024
  • 56 views
Kabupaten Yahukimo

Kabupaten Nduga

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 42 views
Kabupaten Nduga

Kabupaten Yalimo

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 49 views
Kabupaten Yalimo

Kabupaten Tolikara

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 48 views
Kabupaten Tolikara

Kabupaten Pegunungan Bintang

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 42 views
Kabupaten Pegunungan Bintang

Kabupaten Lanny Jaya

  • By
  • Oktober 21, 2024
  • 45 views
Kabupaten Lanny Jaya