
Jayapura (29/5/2025) – Suasana di Rumah Adat Saireri di Kabupaten Nabire, Papua Tengah berubah ramai dalam semangat kebersamaan antara masyarakat Ikatan Keluarga Besar Serui Laut dan kehadiran Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat atau MPR Republik Indonesia, Lis Tabuni.
Kehadiran Lis Tabuni tersebut dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, yang digelar di Rumah Adat Saireri, Jl. Sanoba Bawah, Kampung Sanoba, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Jumat, 16 Mei 2025 lalu.
Kehadiran Lis Tabuni disambut hangat oleh masyarakat yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Serui di Nabire. Tawa dan diskusi hangat mewarnai pertemuan saat Lis Tabuni memaparkan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa: Pancasila, UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Lis Tabuni mengajak masyarakat tidak hanya memahami, tetapi juga menghayati Empat Pilar sebagai pedoman hidup sehari-hari.
“Empat Pilar ini bukan sekadar materi konstitusional, tapi nilai-nilai hidup yang mengajarkan kita untuk saling menghargai, menjaga persatuan, dan membangun masa depan bersama,” kata Lis.

Dalam kesempatan itu, Lis juga menyoroti pentingnya generasi muda dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah tantangan zaman. “Di sini, juga dibutuhkan peran orang tua untuk anak-anak muda agar menanamkan rasa cinta tanah air,” kata Lis.
Selain pemaparan dari pemateri, pertemuan yang berlangsung hampir lima jam itu juga berisi sesi tanya jawab interaktif dari peserta yang dihadiri 146 orang tersebut.
Seorang peserta, Marta mengaku senang bisa berdialog dengan Lis Tabuni yang mewakili Provinsi Papua Tengah di pusat.
“Saya senang karena bisa buat pertemuan ini dimana kami bisa bicara langsung dengan Ibu Lis. Selain dari materi yang disampaikan, ini kesempatan kami juga bisa sampaikan pikiran kami,” kata Marta, di tengah sesi tanya jawab interaktif.
Marta berharap, keadilan sosial seperti yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945 diterapkan secara nyata di tanah Papua, termasuk Provinsi Papua Tengah.
“Kesempatan ada Ibu Lis di sini, saya punya harapan agar pesan ini bisa dibawa dan dibicarakan supaya kami di sini juga diperlakukan adil terutama dari sisi pelayanan untuk masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kesejahteraan ekonomi kami,” kata Marta. (*)